Teropongdaily, Medan-Menjadi seseorang yang produktif memang baik, tetapi ketika seseorang terlalu produktif akan menjadi boomerang kepada dirinya sendiri atau sering disebut Toxic Productivity.
Toxic Productivity adalah ketika seseorang mempunyai keinginan untuk terus menjadi produktif tanpa melihat batasan pada dirinya. Seseorang yang sudah terjebak toxic productivity akan merasa bersalah walaupun pekerjaan yang dia lakukan sudah terselesaikan, orang tersebut akan mencari aktivitas lain selain pekerjaan utamanya.
Bahaya toxic productivity bukan hanya menyebabkan stres yang signifikan, orang dengan toxic productivity biasanya tidak punya waktu untuk, teman, keluarga bahkan dirinya sendiri karena waktunya selalu dihabiskan untuk melakukan pekerjaan lain dan jika sudah parah akan mengganggu mental dan kehidupan sehari-hari.
Berikut lima ciri kamu sudah terkena Toxic Productivity.
- Harus selalu merasa produktif.
-
Menjadi seseorang yang produktif memang baik, namun ketika terlalu produktif sampai melupakan kesehatan itu yang harus dihindari.
-
Selalu merasa kurang puas.
-
Orang dengan toxic productivity tidak akan pernah merasa puas. Padahal, secara objektif, apa yang dilakukannya sudah lebih dari cukup.
-
Tidak memikirkan kesehatan.
-
Ketika seseorang sudah terkena toxic productivity disaat sakit pun, orang dengan toxic productivity tidak mau diam untuk beristirahat. Mereka lebih memilih untuk bekerja.
-
Memilliki ekspektasi yang tidak realistis.
-
Target-target yang terlalu tinggi dan mustahil dicapai juga menjadi ciri toxic productivity. Lantaran target yang tak realistis itulah mereka akhirnya melakukan banyak hal tanpa jeda.
-
Sering merasa bersalah saat berdiam diri dan memiliki waktu istirahat.
-
Orang yang terjebak di produktivitas beracun akan merasa bersalah jika ia berdiam diri sejenak, sekali pun itu untuk beristirahat. Punya waktu luang untuk beristirahat dianggap negatif oleh orang dengan produktivitas beracun. Mereka biasanya juga memandang orang-orang yang bisa beristirahat sebagai pemalas atau tidak punya target, padahal tidak selalu begitu.
Tr : Dania
Editor : Khofifah Aderti Mutiara
Sumber : kumparan.com