Teropongdaily, Medan- Pengamat Sosial dan Politik sekaligus akademisi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Drs. Shohibul Anshor Siregar, M.Si menanggapi terkait isu penundaan pemilu. Rabu, (16/03/2022).
Saat diwawancarai, Shohibul menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap penundaan pemilu saat ini.
“Pertama sesuai konstitusi atau Undang-Undang yang telah di amandemen, menyatakan bahwa masa jabatan Presiden hanya 2 periode sesuai dengan reformasi. Kedua ditinjau dari visi dan misi pada pemerintahan Jokowi banyak hal yang tidak terealisasi,” ujarnya.
Sambungnya, dampak dari penundaan pemilu ini terlihat pada masa jabatannya, Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terbengkalai, dan juga mahasiswa.
“Masa jabatan di Indonesia baik dari Presiden sampai ke pejabat daerah yang hanya itu-itu saja. Pemindahan ibu kota hanya sebagai ajang catatan sejarah bagi Jokowi dan itu dapat merugikan kita semua,” ucap Shohibul.
Dewata Sakti salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Program Studi (Prodi) Kesejahteraan Sosial, ikut menanggapi penundaan pemilu yang terjadi saat ini.
“Isu penundaan pemilu ini sebuah pengkhianatan terhadap semangat reformasi, jika isu ini terus berjalan dapat menimbulkan oligarki kekuasaan, dimana pemerintahannya hanya dijalani oleh segelintir orang saja atau kembalinya kekuasaan Orde Baru,” ucap Dewa.
Tr Dania & Cansy