Teropongdaily, Medan-Seorang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dimas Hawari yang sedang Mengikuti Program Taiwan Experience Education Program (TEEP) menceritakan kerinduannya saat menjalani puasa di luar negeri.
Ia sudah berada di Taiwan sejak 23 Februari 2024 lalu dan direncanakan akan terus menetap disana hingga 29 Juni 2024 mendatang.
Hal ini tentu menjadi yang pertama dirasakan Dimas dalam menjalani bulan Ramadan di luar negeri orang. Dimas mengakui merindukan tradisi ala masyarakat tanah air saat membangunkan warga dengan pengeras suara masjid.
“Kalau yang paling dirindukan itu orang yang bangunin sahur di masjid. Selain itu momen berburu takjil juga rindu sekali momen di Indonesia,” ujarnya kepada Teropong, Jumat (22/03/2024).
Taiwan yang dikenal dengan masyarakatnya nonmuslim membuat Dimas harus beradaptasi saat membeli perbukaan puasa.
“Gak ada yang jualan takjil di sini, pasar malamnya di sini ada tapi ya harus hati-hati milihnya takutnya ada kandungan non halalnya,” tuturnya.
Mahasiswa yang berkuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) tersebut mengaku merasakan hal yang berbeda saat mencari makanan sahur di Taiwan.
“Kalau di sini sahurnya susah, tempat makan sudah tutup di jam 8 (malam-red) dan jika darurat kadang cuma makan mi instan aja,” pungkasnya.
Tr : Novita Sari
Editor : Salsabila Balqis