Teropongdaily, Medan-Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) kembali menorehkan prestasi pada acara puncak Grand Event Merah Putih Nusantara (Gempara) 2025 di Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Sukarno, Bengkulu, Senin (25/08/2025).
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (IMAKIP) UIN Fatmawati Sukarno.
Mahasiswi Fakultas Ilmu Agama Islam (FAI) UMSU Program Studi Perbankan Syariah semester V, Sakinatul Aulia, berhasil meraih Juara I Tahfiz Al-Qur’an. Ia menyebut kunci keberhasilannya adalah menjaga hafalan secara konsisten.
“Strategi dan metode yang saya gunakan sama seperti para hafiz/hafizah pada umumnya, yaitu konsisten menjaga hafalan dengan muraja’ah. Namun, saya melakukannya minimal satu hari dua juz dengan metode murattal,” ujarnya.
Mahasiswi Perbankan Syariah itu juga mengakui tantangan terbesar yang dihadapinya adalah menjaga hafalan ayat-ayat mutasyabihat.
“Kesulitan bagi saya adalah ketika mengingat atau memperhatikan ayat-ayat mutasyabihat. Menurut saya, cara mengatasinya adalah dengan selalu memuraja’ahkan ayat-ayat tersebut serta memahami maknanya agar lebih mudah diingat,” jelasnya.
Sementara itu, mahasiswa FAI UMSU Program Studi Perbankan Syariah semester VI, Mursyid Afandi, berhasil meraih Juara II Tahfiz Al-Qur’an. Ia menilai keberhasilannya tidak lepas dari doa dan dukungan orang tua, serta usaha dan tawakal pribadi.
“Alhamdulillah saya bisa bersaing di ajang Gempara 2025. Ini tidak lain merupakan karunia dari Allah. Tak lepas juga dari doa restu orang tua, serta usaha dan tawakal kita sendiri. Alhamdulillah saya bisa bersaing dengan kampus-kampus terbaik di Indonesia,” ungkapnya.
Menutup wawancara, Mursyid memberikan pesan kepada mahasiswa UMSU agar terus berprestasi di bidang masing-masing.
“Harapan saya, mahasiswa UMSU terus berkarya dan menekuni bidang masing-masing. Tidak harus semua bidang, cukup tekuni satu bidang dan jangan setengah-setengah. Sebab kampus kita, khususnya UMSU, sangat mengapresiasi semua prestasi baik akademik maupun nonakademik,” tutupnya.
Tr: Adinda