Site icon UKM-LPM Teropong UMSU

Ragam Kue khas Melayu yang Hampir Terlupakan

Teropongdaily, Medan-Halo sobat pong–pong! Melayu Deli merupakan sebutan salah satu suku melayu yang berada di daerah Kota Medan dan Deli Serdang. Namun, tak banyak yang tahu tentang peninggalan kesultanan Deli lainnya, yaitu kuliner asli tanah Melayu Deli, terutama kuliner pencuci mulut berupa kue basah. Padahal kue ini adalah kue yang biasa disajikan untuk acara kesultanan Melayu Deli kala itu. Kalau saat ini, kue khas tersebut dijadikan sebagai oleh-oleh saat hantaran pernikahan dan juga sering dijumpai saat bulan puasa sebagai pelengkap untuk makanan berbuka puasa.

Berikut adalah kuih muih khas Melayu Deli yang bisa kamu ketahui saat singgah ke Kota Medan.

  1. Kue Rasidah

Kue rasidah dibentuk menjadi berbagai macam rupa, seperti bunga mawar, kotak-kotak ataupun berbentuk hati. Bahan untuk membuatnya pun cukup sederhana, yaitu hanya dibutuhkan tepung terigu, bawang merah, minyak dan gula. Rasanya yang unik perpaduan antara manis dan gurih. Rasa gurih di dapat dari taburan bawang goreng yang renyah. Toko kue Mumubutikue merupakan salah satu penyedia kuliner khas yang terpercaya, bahkan kue buatannya pernah disajikan di depan Presiden Indonesia beberapa tahun yang lalu.

  1. Kue Bangkit

Kue bangkit atau kue melati, begitu namanya disebut oleh warga asli Melayu Deli. Dinamakan kue melati karena warna kuenya yang berwarna putih dan dibentuk seperti bunga melati. Kue bangkit biasa dihidangkan saat lebaran, karena teksturnya yang agak keras dan renyah seperti kue kering lainnya membuat kue ini bisa disimpan sampai sebulan lamanya. Rasa kelapa yang gurih dan manis di dalamnya jadi lumer di mulut, membuat kue ini menjadi favorit anak-anak. Bahan untuk membuatnya dibutuhkan tepung kanji, kelapa, telur dan gula halus.

  1. Kue Dangai

Kue khas melayu ini, berbahan dasar kelapa. Rasa kue ini hampir mirip dengan kue dange dari bugis atau kue pancong, tetapi ada pula yang memakai isian gula merah seperti kue rangi. Hanya saja, cara memasak dan penyajiannya berbeda. Saat ini, di tempat asal-muasalnya, kabupaten Batubara, kue ini menjadi langka karena tergerus dengan hadirnya kue modern yang lebih bercita-rasa. Kue dangai menjadi salah satu kue yang dihidangkan di acara-acara khusus, namun kita pun bisa membuatnya secara sederhana di rumah saja. Bahan dasar untuk membuatnya yaitu kelapa muda yang diparut bagian putihnya, tepung ketan putih, minyak goreng, gula dan sedikit garam.

  1. Kue Raden Galo

Kue raden galo ini sebenarnya mempunyai banyak nama. Sebut saja kue gading galoh, kue talam pulut, kue talam ketan, kue talam gula merah dan kue serimuka. Berbeda daerah, beda pula penyebutannya. Ada yang memakai pulut/beras ketan, ada juga yang tidak dan menggantinya dengan tepung hungkwe atau tepung tapioka. Mungkin saja kita pun tak asing lagi melihat wujud kuenya karena kue khas Melayu Deli ini masih ditemukan sampai sekarang walaupun sering dijumpai saat bulan puasa. Enak bila dijadikan sebagai kue sarapan pagi peneman untuk minum teh manis hangat ataupun kopi. Untuk yang menyukai rasa kue yang manis dan berlemak, kue raden galo adalah kue yang pas untuk dinikmati. Berbahan dasar beras ketan, santan, tepung maizena dan gula merah aren.

  1. Kue Tepur Banda

Kue tepur banda, begitulah nama kue ini disebut oleh warga setempat yang masih mempertahankan nilai budayanya melalui kuliner. Sama halnya dengan kue rasidah, tak lengkap rasanya kue tepur banda bila tidak disajikan di acara-acara yang khusus adat Melayu Deli. Kue tepur banda sekilas mirip dengan kue kemojo khas Riau. Ini mungkin karena pengaruh budaya Melayu yang kental dan saling berkaitan satu sama lainnya.

Tr : Salsabila balqis

Editor : Restu Adiningsih

Sumber : brtnetwork.id

Continue Reading
Exit mobile version