Site icon UKM-LPM Teropong UMSU

Pentingnya Pendidikan sebagai Fondasi Sebuah Negara

Teropongdaily, Medan-Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikasi kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Meskipun sebagian orang tetap percaya bahwa etos dan keseriusan dalam bekerja lebih menentukan ketimbang tingkat pendidikan belaka, tak dapat dimungkiri tingkat pendidikan masih menjadi akses penting menuju suatu pekerjaan.

Sudah tidak bisa dielakkan lagi bahwa pendidikan memang sangat dibutuhkan bahkan untuk bertahan hidup.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2023, penduduk bekerja dengan tamatan Sekolah Dasar (SD) ke bawah masih menunjukkan proporsi terbesar. Sebesar 36,82 persen penduduk bekerja merupakan lulusan SD ke bawah. Lalu 17,77 persen penduduk bekerja merupakan mereka yang tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Jumlah penduduk bekerja lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) berada di angka 20,25 persen. Sementara itu, penduduk bekerja yang menamatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 12,40 persen. Terakhir, dari seluruh penduduk yang bekerja, lulusan perguruan tinggi menyumbang proporsi paling rendah. Hanya 12,76 persen penduduk bekerja berlatar belakang pendidikan tinggi. Angka tersebut terinci menjadi 10,32 persen merupakan tamatan diploma IV, S-1, S-2, S-3 dan 2,44 persen tamatan diploma I/II/III.

Tidak jarang masalah bermunculan akibat minimnya kesadaran akan pentingnya pendidikan pada diri seseorang, seperti semakin tingginya tingkat kebutuhan hidup, maka semakin tinggi pula tingkat kejahatan yang bisa dilakukan seseorang, karena tidak hanya soal akses terhadap posisi dalam sebuah bidang pekerjaan, tingkat pendidikan juga akan berkorelasi positif dengan penghasilan. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat pendidikan seorang pekerja akan cenderung semakin tinggi pula penghasilannya.

Namun, tidak semua orang yang tidak memiliki akses untuk mencapai pendidikan hingga taraf pendidikan tingkat tinggi adalah orang yang buruk. Salah satu faktor keterbatasan tersebut merupakan finansial suatu keluarga yang tidak stabil bahkan terhitung tidak mampu.

Maka dari itu negara harus hadir sebagai sebuah wadah yang mampu mengakomodir hak-hak dasar manusia, mulai dari akses kesehatan, pekerjaan, dan pendidikan.

Jadi pendidikan ini juga sebenarnya bukan hanya tanggungan pribadi atau suatu keluarga, namun negara harus memiliki peran besar juga terhadap pendidikan warga negaranya, perbaikan fasilitas hingga mobilitas tenaga pengajar juga harus disama ratakan baik di kota maupun di pelosok desa, agar tidak lagi terjadi berat sebelah. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap masa depan negara.

Tr: Winanda Salsabilla

Editor: Rizali Rusydan

Sumber Foto: Bola.com

Continue Reading
Exit mobile version