Site icon UKM-LPM Teropong UMSU

Ciptakan Animation Math Book, Mahasiswi UMSU Bantu Anak Tunarungu-Wicara

Teropongdaily, Medan-Bentuk inovasi melalui animation math book pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat (PM), mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bantu anak tunarungu-wicara. Sabtu, (07/10/2023).

Yayang Yasinta, mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSU sekaligus ketua tim PKM-PM ini, dalam wawancaranya bersama Kru Teropong menyebutkan bagaimana mereka mendapatkan ide tersebut.

“Karena sebelum dibentuknya program ini, kami sudah diberitahu oleh pihak kampus bahwasanya, ada sekolah yang membutuhkan sebuah buku sebagai bahan ajar yang mereka gunakan. Karena sebelum ini mereka tidak memiliki buku ajar hingga mereka kesulitan, baik peserta didik maupun pengajarnya,” ujarnya.

Selain dari itu, Yayang juga menyebutkan bahwa buku yang mereka kembangkan juga memiliki fitur lainnya.

“Jadi buku kami itu dilengakapi kode barcode yang menyajikan sebuah video pembelajaran. Jadi di design semenarik mungkin yang sesuai dengan tingkatan peserta didiknya, jadi mereka senang dengan prosesnya,” ungkap Yayang.

Diakhir, Yayang menyampaikan target mereka untuk kelanjutan animation book ini.

“Target kami, semoga buku kami bukan hanya digunakan di dalam sekolah itu sendiri, tapi juga bisa digunakan di sekolah-sekolah lainnya,” ucapnya.

Dosen Pendidikan Matematika FKIP UMSU Nur Afifah, M.Pd., yang juga merupakan Dosen Pembimbing (Dospem) bagi tim PKM, Yayang ikut menambahkan mengenai alasan pemilihan ide pembuatan animation math book.

“Kami mengembangkan, buku matematika untuk anak tunarungu-wicara. Sekolah itu tersebut memiliki buku pegangan matematika tapi tidak dipergunakan, karena buku untuk anak normal mereka tidak bisa menguasainya. Makanya saya dan anak bimbingan saya membuat buku untuk anak tunarungu-wicara,” jelasnya.

Lanjutnya, Afifah juga menjawab peran bagaimana yang dia berikan sebagai Dospem saat ditanyai oleh Kru Teropong.

“Pertama saya memotivasi mereka dulu, dalam menyelesaikan program lebih baik. Lalu saya ikut terlibat dalam proses penyelesaian, dalam pembuatan buku, ke sekolah, juga Memorandum of Understanding (MoU) saya ikut terlibat,” ungkapnya.

Kemudian, Afifah kembali menjelaskan latar belakang pembentukan ide mereka.

“Bukan dari sekolah, dari beberapa artikel mereka mendapatkan bahwa anak tunarungu-wicara itu sebenarnya butuh pertolongan, agar bisa sama dengan anak normal lainnya. Dari artikel itu mereka bisa membuat suatu judul, animation math book itu dan menyesuaikan isinya,” ucapnya.

Diakhir, Afifah menyampaikan bahwa mereka mendapatkan informasi dari kampus tentang sekolah yang membutuhkan bantuan dalam proses belajar, sehingga mereka menciptakan animation math book untuk anak tunarungu-wicara agar bisa sama dengan anak normal lainnya.

“Kami mendapatkan informasi dari kampus bahwasanya ada sekolah yang membutuhkan bantuan dalam proses belajarnya, sehingga kami mencari beberapa artikel yang berhubungan dengan anak tunarungu-wicara dan benar ternyata anak tunarungu-wicara itu sebenarnya butuh pertolongan, agar bisa sama dengan anak normal lainnya. Dari artikel itu mereka bisa membuat solusinya berupa animation math book, yang isinya menyesuaikan kemampuan peserta didik,” sampainya.

Tr : Choirun Annisa

Editor : Khofifah Aderti Mutiara

Continue Reading
Exit mobile version